Rabu, 26 Maret 2014

Pemasaran Online 1



KEGIATAN BELAJAR 1
PEMASARAN


A.    Arti dan Definisi Pemasaran
Pemasaran sudah dikenal sejak lama, sejak manusia mulai mengenal kebutuhan dan memerlukan kegiatan pertukaran dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Pemasaran (marketing) adalah semua kegiatan atau aktivitas untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud menciptakan permintaan efektif. Selain itu ada pula yang mengartikan pemasaran adalah distribusi barang/jasa dari produsen ke konsumen  yang merupakan ujung tombak atau bagian terpenting dari dunia bisnis. Tolok ukur suatu bisnis yang sukses dapat pula diukur dengan besar kecilnya volume hasil pemasarannya.
Banyak definisi pemasaran yang ditulis oleh para pakar ekonomi maupun marketing, antara lain:
1.      Menurut Wiliam J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2.      Philip Kotler, (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
3.      Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses social dan managerial yang membuat individu dan kelompok memeperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Dari beberapa definisi pemasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses bagaimana cara sirkulasi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen secara obyektif dan terarah sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan dalam perencanaan sebelumnya berdasarkan hasil riset pemasaran dalam memenuhi kebutuhan pasar. Dari definisi-definisi di atas juga dapat di tarik kesimpulan bahwa pemasaran mempunyai arti/unsur sebagai berikut:
  1. Pemasaran merupakan suatu proses yang dilakukan individu maupun kelompok.
  2. Adanya proses pertukaran arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 
  3. Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang harus dipuaskan oleh kegiatan manusia lain yang menghasilkan alat pemuas tersebut yang berupa produk barang dan jasa.
  4. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi secara dinamis, dalam arti bahwa pemasaran merupakan hasil dari berbagai macam kegiatan. 
Berdasarkan kegiatannya, ada 2 macam pemasaran yaitu pemasaran tradisional dan pemasaran modern, yang mempunyai ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri pemasaran tradisional:
1.      Berorientasi pada produsen, artinya produsen menentukan segala tindak langkah mulai dari pembuatan barang/jasa sampai terjadinya transaksi penjualan.
2.      Tanpa menggunakan perencanaan, baik pada produksi/pembuatan barang/jasa, maupun jangkauan pemasaran yang diinginkan.
3.      Mengabaikan kepentingan dan keinginan pasar/konsumen.
4.      Pemasaran barang/jasa dilaksanakan dengan cara yang sederhana.
5.      Mengabaikan riset pemasaran sebelum melaksanakan aktivitas pemasaran.
6.      Tahapan aktivitas pemasaran kurang jelas, bahkan kadang-kadang tidak mempunyai batas-batas tahapan kerja.

Ciri-ciri pemasaran modern:
1.      Berorientasi pada konsumen/pemakai barang dan jasa.
2.      Pelaksanaan pemasaran didasarkan  pada riset pemasaran sebagai pendahuluan untuk melaksanakan perencanaan, organisasi, aktivitas dan pengawasan, serta evaluasi pemasaran untuk melakukan tingkatan  pemasaran pada periode berikutnya.
3.      Pemasaran yang terarah atas dasar proyeksi yang diinginkan produsen untuk memenuhi kepentingan konsumen/pemakai.
4.      Tahapan kerja dari aktivitas pemasaran sangat jelas.
5.      Sangat komunikatif dan informatif bagi masyarakat.
6.      Didasarkan pada ilmu dan teknologi dalam rangka mencapai pasar yang baik.

B.     Kelemahan pemasaran tidak terarah
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, pemasaran dapat dibagi menjadi 2 yaitu pemasaran  yang terarah dan pemasaran yang tidak terarah.
Pemasaran yang terarah adalah pemasaran yang menekankan kegiatannya pada tujuan yang hendak dicapai, sedangkan pemasaran tidak terarah menekankan kegiatannya pada pembuatan barang/jasa tanpa dukungan tujuan pemasaran yang terarah. Pemasaran yang terarah pada dasarnya merupakan cara pemasaran modern.
Ada beberapa kelemahan atau kegagalan yang sering dialami oleh cara pemasaran yang tidak terarah, yaitu:
1.      Tidak dapat menentukan proyeksi volume penjualan yang mengakibatkan tidak dapat mengukur keuntungan yang akan diperoleh.
2.      Sering tidak dapat menguasai pasar, karena tehnik mengatasi saingan yang sangat lemah.
3.      Tidak dapat menentukan sasaran yang akan dicapai, karena tidak dilengkapi dengan data yang cukup tentang struktur pasar dan struktur masyarakat sebagai calon pemakai.
4.      Seringkali hasil produksi (barang dan jasa) yang dibuat tidak relevan lagi dengan keinginan masyarakat pemakai. Shg barang/jasa yang diproduksi tidak terjual, dan hal ini akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dihindarkan.
5.      Tidak dapat meramalkan kesinambungan aktivitas pemasaran yang akan datang, terutama dalam memenuhi target yang ingin dicapai.


TUGAS:
Orang tua anda adalah seorang pengusaha/produsen tahu. Bagaimanakah cara/langkah kecil yang dapat anda pakai dalam bidang pemasaran untuk membantu usaha orang tua, tetapi dengan cara yang terarah.


C.    Fungsi-fungsi Pemasaran atau Aspek Pemasaran
Pada awal mulanya, kegiatan pemasaran timbul karena jarak antara produsen dan konsumen semakin jauh. Akan tetapi dengan adanya sarana komunikasi dan transportasi, produsen dapat menjangkau pasar dimanapun mereka kehendaki.
Fungsi Pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran. Fungsi pemasaran bekerja melalui lembaga pemasaran atau stuktur pemasaran. Dengan perkataan lain fungsi tataniaga ini harus ditampung dan dipecahkan oleh produsen dan mata rantai saluran barang-barangnya, lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam proses pemasaran misalnya usaha pengangkutan, bank, badan asuransi, dan sebagainya hingga konsumen.

Fungsi – Fungsi Pemasaran dikelompokan menjadi 3 bagian :
  1. Fungsi Pertukaran.
Yang dimaksud dengan pertukaran ialah. Menjual berarti menciptakan permintaan terhadap produk (barang/jasa). Membeli berarti mendapatkan produk (barang/jasa) yang dibutuhkan sehingga mampu melaksanakan fungsi menjual. Adakalanya suatu keberhasilan pemasaran atau marketing diukur dari realisasi fungsi pertukaran. Bagi pihak pemasar, terjadinya peristiwa terjualnya apa yang mereka jual adalah dambaan yang teramat mereka dambakan, semakin banyak yang terjual maka semakin berhasilah ia sebagai pemasar alias sales.
  1. Fungsi Pengadaan.
Yang dimaksud pengadaan adalah pengadaan barang atau penyediaan barang. Pengadaan bisa mencakup pengangkutan, penyimpanan, pendistribusian. 
  1. Fungsi Penunjang.
Yang dimaksud dengan fungsi penunjang adalah penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung yang diberikan. Fasilitas-fasilitas itu bisa berupa fasilitas fisik maupun non fisik seperti penerapan standarisasai, penanggungan resiko, penyediaan informasi, dll, termasuk layanan yang diberikan kepada konsumen seperti garasi, perbaikan, instalasi dll

Sehingga apabila diuraikan, dari 3 kelompok fungsi pemasaran di atas, dapat dipecah menjadi 10 fungsi pemasaran, yaitu:
  1. Pembelian/Buying yaitu meyakinkan bahwa cukup tersedia jumlah produk yang  ditawarkan agar ketika ingin dibeli mereka pasti mendapatkannya. Dapat kita pisahkan antara pembelian bahan dasar untuk diproduksi kembali dan pembelian komoditi perdagangan untuk langsung dijual. Dalam hal kegiatan pembelian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
    1. Jumlah pembelian yang harus dilakukan agar dapat terjual kembali.
    2. Melakukan pemilihan produk baik kualitas, mode, warna, motif, dan lain sebagainya agar dapat terserap konsumen.
    3. Lamanya perputaran barang tersebut kembali menjadi uang lagi.
    4. Kemampuan bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
    5. Orientasi pasar, oleh sebab itu diperlukan pengetahuan tentang pasar dan  produk yang dijual.
  2. Penjualan/Selling yaitu menggunakan berbagai media semacam iklan, radio, televisi, maupun mulut ke mulut (personal selling) untuk mempromosikan produk. Fungsi  ini merupakan pasangan dari fungsi pembelian, dan dengan adanya aktivitas penjualan dapat mencapai laba yang diharapkan. Beberapa kegiatan yang terjadi pada fungsi ini adalah:
    1. Menciptakan permintaan, yaitu membangkitkan minat konsumen untuk memiliki dan memerlukan barang/jasa yang kita tawarkan, mengusahakan agar permintaan meningkat sehingga volume pennjualan bertambah.
    2. Mencari pembeli, yaitu mendekati pembeli yang membutuhkan produk yang kita jual dengan bermacam-macam tehnik menjual, reklame, promosi, dll.
    3. Memberi informasi kepada calon pembeli, baik berupa penjelasan dan saran agar calon pembeli tidak keliru atau kecewa dengan pilihannya.
    4. Melaksanakan transaksi jual beli, yaitu menentukan kebijakan harga, memberi potongan harga, pelayanan yang baik, ddsb.
    5. Pemindahan hak milik, yaitu barang yang sudah terjual artinya telah terjadi pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang administrasi, hukum, adat, kebiasaan sopan santun yang luwes antara kedua belah pihak.
    6. Service (pelayanan), pelayanan yang menyenangkan pembeli, adanya kartu berhadiah, pengangkutan gratis, pelayanan purna jual, dls.
  3. Penyimpanan/Storing yaitu kegiatan menyimpan produk yang ada dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan. Penyimpanan ini merupakan fungsi pemasaran yang menciptakan kegunaan waktu (time utility) untuk mendekatkan waktu produksi dan waktu penjualan akhir. Penyimpanan terdapat dalam masing-masing rantai penyaluran, sebelum disebarkan  kepada konsumen.
  4. Pengiriman/Transporting yaitu kegiatan memindahkan produk ke tempat -tempat yang mudah diakses oleh pelanggan. Penyebaran produk kepada konsumen kelihatannya sederhana, tetapi memerlukan keahlian khusus dalam pelaksanaannya, mengingat ada barang yang tidak tahan lama/cepat busuk, model yang cepat berubah, dls.
  5. Standarisasi/Standardization and Grading yaitu kegiatan menjaga agar keseluruhan produk selalu sesuai dengan kualitas yang dijanjikan (ukuran, berat, warna, dll). Kualitas dinilai dari keseluruhan proses pembelian yang  dimulai dari pemesanan hingga distribusi produk
  6. Klasifikasi/ Penggolongan barang yaitu kegiatan mengelompokan barang yang sejenis, dengan cara menyortir dan menyusun barang. Dalam kegiatan ini dibutuhkan ketelitian, kecermatan, terutama bila jumlah dan jenis barangnya banyak.
  7. Pembungkusan/ Pengepakan yaitu kegiatan membungkus barang untuk memudahkan dan melindungi barang mulai dari tempat produsen hingga tiba di konsumen akhir.
  8. Penanggungan resiko/Risk Taking yaitu meyakinkan kepada calon pembeli akan kecilnya resiko yang dapat menghambat kegiatan jual beli.
  9. Pendanaan/Financing yaitu memberikan kemudahan pembayaran. Pembeli harus dapat melakukan pembayaran melalui metode yang  mudah seperti menggunakan  transfer  tunai maupun cek pribadi.
  10. Pengendalian informasi pemasaran (periklanan)/ Information Gathering yaitu mengumpulkan informasi pelanggan maupun pesaing agar perusahaan dapat selalu memperbaiki strategi marketing. Karena tidak bertatap muka, maka sangat sulit bagi perusahaan untuk dapat mengerti perilaku pelanggan.

D.    Prinsip-prinsip Pemasaran
Pada prinsip pemasaran modern, orientasi pemasaran dititikberatkan pada kepuasan konsumen. oleh karena itu dalam memasarkan barang/jasa kita harus mengetahui dan membangkitkan selera agar tertarik dan timbul keinginan  untuk membeli/memiliki produk yang kita jual.

Prinsip-pirinsip pemasaran berdasarkan pendekatan(approach) yang dilakukan:
1.      Pendekatan serba barang (commodity approach) yaitu mempelajari bagaimana cara memasarkan tiap jenis barang. Berdasarkan ciri-cirinya, barang dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a.       Barang industri.
b.      Barang konsumsi
c.       Barang pertanian
Cara ini sangat mudah kita lakukan, tinggal mengumpulkan data barang dari berbagai pasar dan tempat, kemudian disusun dan di klasifikasikan untuk memudahkan mencari barang yang tepat bagi usaha pengembangan pemasaran.
2.      Pendekatan serba fungsi (functional approach) yaitu mempelajari kegiatan pemasaran berdasarkan fungsi pemasaran itu sendiri, dalam melancarkan arus perpindahan barang dari produsen ke konsumen. Antara lain fungsi pembelian, penjualan, dls, saran-saran dan syarat-syarat transaksi yang akan dilaksanakan.
3.      Pendekatan serba lembaga (institutional approach), yaitu mempelajari kegiatan dari berbagai lembaga  yang bergerak dalam bidang pemasaran (yang menyalurkan barang/jasa dari produsen ke konsumen), misalnya, penjual, pedagang perantara, agen, dll. Lembaga ini mempunyai tanggungjawab terhadap laku tidak nya barang/jasa yang dijual. Kita mempelajari sampai seberapa jauh peranan mereka dalam aktivitas penyaluran barang tersebut. Bila mereka tidak mempunyai arti sama sekali atau merupakan penghambat lajunya perpindahan kepemilikan barang ke tangan konsumen, maka tidak ada salahnya kita lewati dan tak perlu digunakan lagi.
4.      Pendekatan berdasarkan teori ekonomi (economic theory), misalnya mempelajari bentuk-bentuk persaingan (monopoli, oligopoli, dls), kekuatan permintaan dan penawaran, dls.
Prinsip-prinsip pemasaran berdasarkan kualitas barang, dapat dibedakan menjadi:
  1. Produk dengan kualitas tinggi, dan juga harga yang mahal menurut ukuran biasa.
  2. Produk dengan kualitas sedang, harga yang tidak begitu mahal dan dapat terjangkau oleh golongan menengah ke atas.
  3. Produk dengan kualitas rendah, juga harganya murah, pada umumnya konsumen adalah seluruh lapisan masyarakat
Prinsip-prinsip pemasaran berdasarkan kuantitas produk yang dihasilkan antara lain:
  1. Produksi dalam jumlah banyak (produksi massa).
  2. Produksi dalam jumlah terbatas (produksi satuan/khusus).
Prinsip-prinsip pemasaran berdasarkan pada chanel/saluran distribusi yang digunakan, yaitu:
  1. Langsung: jalan pendek:  Produsen à konsumen.
  2. Tidak langsung: jalan panjang, jalan menengah, jalan pendek.
ü  Produsenà pedagang besar àpedagang menengah àpedagang kecil à konsumen.
ü  Produsenà pedagang menengah àpedagang kecil à konsumen.
ü  Produsenà pedagang kecil à konsumen.
ü  Produsenà pedagang besar  àpedagang kecil à konsumen.
ü  Produsenà pedagang besar àpedagang menengah à konsumen.
ü  Produsenà pedagang menengah à konsumen.
  1. Semi langsung: jalan menengah, jalan pendek.

Prinsip-prinsip pemasaran berdasarkan pada pelayanan, dapat dibagi menjadi:
  1. Pelayanan langsung yaitu konsumen mendapat pelayanan langsung dari produsen.
  2. Pelayanan tidak langsung, yaitu konsumen mendapatkan pelayanan melalui jasa pihak ke tiga yang mewakili atau ditunjuk oleh produsen sebagai wakilnya.
Prinsip-prinsip pemasaran berdasarkan orientasi laba, artinya setiap kegiatan pemasaran mestinya dikaitkan dengan aktivitas untuk mendapatkan laba sebagai kontra prestasi yang telah dikorbankan, sehingga prinsip ‘take and give’ tetap terlaksana sebagai suatu syarat dalam aktivitas perdagangan yang tercermin dalam aktivitas pemasaran.


E.            KONSEP PEMASARAN

            Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat meningkatkan penjualan dengan :

1.      Membuat barang yang mudah penggunaannya
2.      Mudah pembeliannya
3.      Mudah pemeliharaannya
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:
1.      Orientasi konsumen / pasar / pembeli
2.      Volume penjualan yang menguntungkan
3.      Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus :
1.      Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi
2.      Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya
3.      Menentukan produk dan program pemasarannya
4.      Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka
5.      Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa Konsep pemasaran adalah :
Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

F.            SISTEM PEMASARAN
            Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
2.      Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
3.      Pasar yang dituju
4.      Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan lain-lain
5.      Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.

Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan sebagai :
Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

G.           PERANAN PEMASARAN
            Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli.
1.      Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik untuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan lainnya
2.      Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
3.      Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.

Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran adalah :
1.      Produk (barang, jasa, ide) :
Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.
2.      Nilai :
Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan
3.      Biaya :
Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4.      Kepuasan :
Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan)
5.      Pasar :
Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

Perkembangan konsep pemasaran :
1.      Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah
2.      Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen
3.   Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal konsumen (laba dari volume penjualan)
4.      Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari kepuasan pelanggan)
Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar