KEGIATAN BELAJAR 4
KUNCI
SUKSES PEMASARAN ONLINE
Kesuksesan
berbisnis online terletak pada cara penjual menciptakan pasar yang potensial
bagi bisnisnya. Pasar tersebut memang mungkin sudah terbentuk jauh sebelum
penjual mulai berbisnis. Namun pada kebanyakan kasus, penjual sendirilah yang
perlu berinisiatif untuk “menciptakan” pasar. Teknik apa yang dipakai penjual
untuk merekonstruksi pasarnya ini menentukan keberhasilan sebuah pemasaran
online.
Hal tersebut
disampaikan oleh CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam kuliah umum di Universitas
Prasetiya Mulya, Selasa (28/5) lalu. Lebih lanjut, Zaky memaparkan tujuh faktor
penentu kuat-lemahnya sebuah pemasaran online.
1.
NetworkEffect
Network Effect
– Mulai dengan skala lokal untuk mencapai dampak global
Efek jaringan, dikenal dengan
istilah network effect, perlu dimunculkan dalam fase awal sebuah
pemasaran online. Penjual perlu menjalin koneksi dalam ruang lingkup yang kecil
pada awalnya, namun berdampak besar di kemudian hari. Fokus utama saat
menciptakan efek jaringan ini bukan terletak pada besar-kecilnya ruang lingkup,
melainkan pada kuat-lemahnya dampak dari koneksi yang tercipta tersebut.
Zaky mengambil contoh sebuah
acara musik yang disponsori oleh bank tertentu. Secara sekilas, pagelaran musik
sama sekali tidak terkait dengan dunia perbankan. Namun pada kenyataannya,
popularitas sebuah pagelaran musik berbanding lurus dengan positioning bank
yang mensponsorinya di mata konsumen. Melalui acara musik, bank tersebut
mencoba membangun efek jaringan di kalangan masyarakat. Semakin banyak orang
yang menonton acara tersebut, semakin banyak pula orang yang “terbujuk” untuk
menggunakan layanan bank terkait.
2.
Search Engine Optimization (SEO)
Menurut Zaky, pemasaran online
ibarat sebuah jalan raya. Penjual online harus membangun “toko”nya di tempat
yang strategis dan mudah “terlihat” oleh orang banyak. Meningkatkan rating
website dalam search engine adalah salah satu strategi membuat orang
banyak “melihat” toko online milik penjual.
SEO – Naikkan rating toko online di mesin pencarian
3.
Content Marketing Strategy
Strategi berbisnis melalui
konten di website atau toko online merupakan alternatif mencapai kesuksesan
bisnis online. Menurut Zaky, konten adalah sesuatu yang sifatnya free alias
dapat diciptakan tanpa biaya sepeserpun. Menulis konten yang menarik di website
atau blog dapat menaikkan kunjungan. Para pengunjung inilah yang nantinya akan
diarahkan menjadi para pembeli potensial.
Sebagai contoh, sebuah e-commerce
produk fesyen membuat konten video dan diunggah di media sosial YouTube.
Melalui YouTube, pengunjung diarahkan ke e-commerce produk fesyen
tersebut lewat pencantuman link di YouTube. Semua orang yang awalnya hanya
berniat menonton video di YouTube kemudian “digiring” mengunjungi website, yang
pastinya akan meningkatkan trafik e-commerce produk fesyen tersebut.
Yang menarik, strategi content marketing bisa dijalankan dengan biaya
yang relatif murah, bahkan sama sekali gratis.
Content Marketing –
Contoh strategi konten di Hijup.com
4.
Integrated Digital Marketing (IDM)
Integrated
Digital Marketing – Ciptakan efek bola
salju
IDM terkait erat dengan apa yang
disebut sebagai efek bola salju. Dikenal luas dengan sebutan The Snowball
Effect, efek bola salju adalah teknik memulai sesuatu yang kecil secara
konsisten. Meskipun awalnya kecil, hal tersebut lama-kelamaan akan menjadi
besar karena dirintis secara berkala. Bahkan pada akhirnya, sesuatu awalnya
kecil akan terakumulasi dan menjadi sesuatu yang besar dengan dampak yang inevitable.
IDM pun semacam efek bola salju
tersebut. Rencana pemasaran mungkin saja dimulai dari sesuatu yang kecil. Namun
tiap langkah kecil yang diambil harus memiliki tujuan jangka panjang. Zaky
menjelaskan, strategi yang diterapkan hari ini harus berdampak di masa depan.
Hindari melakukan aktivitas pemasaran yang tidak nyambung dengan
tujuan akhir, atau yang akan menjadi sia-sia di kemudian hari. Satu langkah
dalam pemasaran harus terintegrasi dengan langkah-langkah berikutnya.
5.
Conversion
Konversi merujuk pada teknik
memetakan kunjungan sebuah website atau toko online. Penjual harus mampu
menganalisis komposisi kunjungan: berapa banyak pengunjung website, berapa
persen pengunjung yang meng-klik tombol pembelian, dan berapa persen orang yang
benar-benar membeli. Mengetahui komposisi kunjungan membantu penjual dalam
menentukan strategi pemasaran yang tepat di toko onlinenya, misalnya dengan
mendesain ulang tampilan website untuk menaikkan penjualan. Dalam beberapa
kasus, tampilan toko online berdampak besar pada penjualan.
Conversion – Analisis komposisi kunjungan di toko online
6.
Platform Understanding
Platform atau wadah
ibarat sebuah tempat berkumpul. Tempat berkumpul dalam bisnis online meliputi
media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Pinterest. Penjual perlu
melihat popularitas platform yang sedang merebak di kalangan
masyarakat. Jika mengibaratkan tren sebuah platform sebagai ombak,
penjual harus tahu bagaimana caranya mengikuti arus dengan berada di atas ombak
tersebut. Artinya, penjual perlu fleksibel dan jeli melihat tren sehingga bisa
menjadi first mover dalam platform. Berbisnislah lewat platform
yang sedang merebak tersebut agar dapat mengikuti “arus” tren di
masyarakat.
Platform Understanding
– Kenali dan ikuti tren di kalangan masyarakat
7.
Micro Target
Micro Target – Buat
pemetaan target pasar
Dalam bisnis, baik itu secara
offline maupun online, penjual tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak di
waktu yang bersamaan. Maka dari itu, penjual perlu menetapkan target pasar
dalam satu waktu tertentu. Tentukanlah target pasar secara spesifik, kemudian
petakan pasar. Buatlah target pemasaran secara berkala berdasarkan peta
tersebut. Penjual harus “menaklukkan” sebuah kalangan di satu waktu, kemudian
berpindah ke kalangan berbeda di waktu lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar